Ma’arif NEWS – Dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-96 LP Ma’arif NU, LP Ma’arif NU Kota Malang melalui Sako Pandu Pramuka menggelar PERGAMACAB (Perkemahan Penggalang Ma’arif Cabang) Integratif. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 19–21 September 2025, di Bumi Perkemahan MI Nurul Huda 1 Kedungkandang, Kota Malang.
Ketua Panitia, M. Khoirul Anam, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi madrasah dan sekolah di bawah naungan LP Ma’arif NU Kota Malang. Tak hanya berkemah, acara juga dimeriahkan dengan 21 cabang lomba. “Tujuan dari perlombaan ini adalah untuk menumbuhkan mental positif, sekaligus mengembangkan dan meningkatkan kreativitas para peserta,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Malang, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd., menegaskan bahwa kiprah NU dalam dunia kepanduan memiliki akar sejarah yang panjang. “Jika NU dan Ma’arif tidak menyelenggarakan Pramuka, maka sesungguhnya ahistoris. Sebab sejak 1934, NU telah memiliki organisasi kepanduan bernama Ansor Nahdlatul Oelama (ANO),” ungkapnya.

NU, lanjut Prof. Nur Ali, turut memberi warna dalam perjalanan kepanduan nasional, termasuk lahirnya Mars Yalal Wathon atau Syubbanul Wathan karya KH. Wahab Hasbullah—salah satu pendiri NU—yang hingga kini menjadi simbol perjuangan pemuda. Kiprah itu berlanjut hingga tahun 1961, ketika seluruh organisasi kepanduan di Indonesia, termasuk ANO, WH, JPO, IPINDO dan lainnya dilebur menjadi Gerakan Pramuka oleh Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX melalui Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961.
Lebih jauh, Prof. Nur Ali menjelaskan bahwa fungsi Sako Pramuka di lingkungan NU tidak hanya sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga sebagai sarana pendidikan karakter dan akhlak. “Pramuka menjadi wadah pembinaan generasi muda NU agar disiplin, berjiwa sosial, religius, cinta tanah air, sekaligus sebagai media kaderisasi pemimpin muda NU sebelum mereka berkiprah lebih luas di organisasi kepemudaan,” pungkasnya. (agp)



