LP Ma’arif NU Kota Malang Tingkatkan Kompetensi Guru Lewat Diklat Transformasi Manajemen Deep Learning

Ma’arif News – Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan mutu pengelolaan lembaga pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU Kota Malang, Lembaga ini menyelenggarakan kegiatan “Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Manajemen Meaningful” pada Sabtu (8/11). Kegiatan yang berlangsung di Gedung FISIP Universitas Brawijaya ini diikuti sekitar 81 guru dan perwakilan sekolah serta madrasah dari berbagai wilayah Kota Malang.


Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Malang, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd dalam sambutannya menegaskan bahwa paradigma pembelajaran kini telah bergeser. Jika dahulu guru menjadi pusat pengetahuan, maka saat ini pembelajaran berorientasi pada pengembangan potensi siswa yang berpijak pada Humanisme progresif, eksistensialisme dan Rahmatan lil Alamin.
Menurutnya, penerapan pembelajaran berbasis Deep Learning menuntut proses belajar yang mindful, meaningful, dan joyful agar siswa tidak hanya memahami materi, tetapi juga menikmati proses belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.


Senada dengan itu, Dr. Iwan Nurhadi, M.Si, Kaprodi S3 Sosiologi FISIP UB, menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi, termasuk ChatGPT, dalam dunia pendidikan. Namun ia mengingatkan bahwa tidak semua informasi dari platform tersebut dapat dipertanggungjawabkan. “Pendidik perlu melakukan identifikasi dan telaah kritis agar sumber yang digunakan benar-benar relevan dan dapat dipercaya,” ujarnya.


Sementara itu, H. Ahmad Shamton, S.HI., M.Ag, Kepala Kemenag Kota Malang, menyatakan adanya perbedaan mendasar antara pendidikan formal dan pendidikan pesantren. Menurutnya, sistem pendidikan pesantren yang sering dianggap “feodal” justru memiliki kedalaman nilai dan kualitas yang sulit ditemui dalam pendidikan modern. bahkan demokratisasi pembelajaran dan moral akademik dihormati dan dijunjung tinggi di lingkungan pendidikan pesantren. Hal ini nampak pada kegiatan “bahsul masail” baik di level santri maupun di level para kyai.


Pada sesi materi, Nuril Nuzulia, M.Pd (Dosen PGMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) mengajak peserta diklat untuk memahami perbedaan antara surface learning dan deep learning melalui permainan interaktif.
Ia menjelaskan konsep mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning, serta memberikan contoh penerapannya dalam kegiatan belajar di sekolah maupun madrasah. Selain itu, ia juga memaparkan tentang delapan dimensi profil lulusan hingga asesmen berbasis cinta.


Kegiatan ditutup dengan sesi praktik bersama Ahmad Abtokhi, M.Pd, Kaprodi PGMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam sesi ini, para peserta diajak menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menerapkan prinsip-prinsip deep learning secara nyata.
Melalui kegiatan ini, LP Ma’arif NU Kota Malang berharap para pendidik dapat menghadirkan proses pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan menjadikan belajar sebagai perjalanan yang bermakna dan menggembirakan. (msa/agp)

Share :

Berita Terkait

LP Ma’arif NU Kota Malang dan FISIP UB Tandatangani Kerja Sama Program Magang Berdampak

LP Ma’arif NU Kota Malang dan LPM UIN Maliki Malang Kolaborasi Tingkatkan Mutu Madrasah

LP Ma’arif NU Kota Malang Dorong Madrasah Naik Kelas Lewat Branding Digital